Setoran Pajak Belum Separuh Target, Ini Alasan Sri Mulyani
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan memastikan, hingga Juli 2017 total penerimaan pajak baru mencapai 46,8% atau sebesar Rp 601,1 triliun dari target APBNP 2017 yang sebesar 1.283,6 triliun.
Menanggapi hal itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa penerimaan pajak baru mulai terjadi peningkatan signifikan di tiga bulan terakhir tahun ini. Ini juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
"Kalau perpajakan memang biasanya mereka akan melakukan peningkatan penerimaan terutama pada kuartal terakhir dan tidak selalu linier," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/8/2017).
Di sisa waktu yang kurang lebih lima bulan, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini akan tetap melakukan pengawasan penerimaan sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dalam APBN.
Bahkan, wanita yang kerap disapa Ani ini mengaku, untuk mengejar sisa target penerimaan dengan tetap menjaga kondisi perekonomian.
"Kita akan selalu lihat dan mengawasi penerimaan itu, tentu kita harus hati-hati di satu sisi ekonomi terus terjaga supaya momentum pertumbuhan jalan terus, namun penerimaan pajak bisa sesuai yang ditargetkan," tutup dia.
Diketahui, dari total penerimaan perpajakan yang sebesar Rp 601,1 triliun berasal dari penerimaan di luar PPh migas sebesar Rp 569,4 triliun atau 45,9% dari target APBNP 2017 dengan pertumbuhan 10,3% (yoy).
Lalu, penerimaan PPh non migas sendiri sebesar Rp 336,1 triliun atau 45,3% dari target APBN-P 2017 dengan pertumbuhan 8,7% (yoy). Sedangkan penerimaan PPN dan PPnBM sebesar Rp 228,7 triliun atau 48,1% dari target APBN-P tahun ini dengan pertumbuhan 13,4% (yoy).(mkj/mkj) Sumber detik.com
Menanggapi hal itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa penerimaan pajak baru mulai terjadi peningkatan signifikan di tiga bulan terakhir tahun ini. Ini juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
"Kalau perpajakan memang biasanya mereka akan melakukan peningkatan penerimaan terutama pada kuartal terakhir dan tidak selalu linier," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/8/2017).
Di sisa waktu yang kurang lebih lima bulan, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini akan tetap melakukan pengawasan penerimaan sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dalam APBN.
Bahkan, wanita yang kerap disapa Ani ini mengaku, untuk mengejar sisa target penerimaan dengan tetap menjaga kondisi perekonomian.
"Kita akan selalu lihat dan mengawasi penerimaan itu, tentu kita harus hati-hati di satu sisi ekonomi terus terjaga supaya momentum pertumbuhan jalan terus, namun penerimaan pajak bisa sesuai yang ditargetkan," tutup dia.
Diketahui, dari total penerimaan perpajakan yang sebesar Rp 601,1 triliun berasal dari penerimaan di luar PPh migas sebesar Rp 569,4 triliun atau 45,9% dari target APBNP 2017 dengan pertumbuhan 10,3% (yoy).
Lalu, penerimaan PPh non migas sendiri sebesar Rp 336,1 triliun atau 45,3% dari target APBN-P 2017 dengan pertumbuhan 8,7% (yoy). Sedangkan penerimaan PPN dan PPnBM sebesar Rp 228,7 triliun atau 48,1% dari target APBN-P tahun ini dengan pertumbuhan 13,4% (yoy).(mkj/mkj) Sumber detik.com