Sri Mulyani Pamer Ke Bos Bank Dunia, Soal Kepercayaan Masyarakat RI
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani memamerkan kepada Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim bahwa Indonesia menduduki peringkat pertama untuk Trust and Confidence in National Government berdasarkan Gallup data.
Data tersebut dikeluarkan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) dalam publikasinya berjudul Government at a Glance 2017, yang dipublikasikan pada Senin (17/7/2017).
"Baru-baru ini OECD melaporkan Indonesia menurut Gallup, polling Indonesia berada di tingkat pertama kepercayaan publik terhadap pemerintah," kata Sri Mulyani dalam acara Indonesia Infrastructure Finance Forum di Hotel Fairmont Senayan, Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah Indonesia tahun 2016 adalah sebesar 80%, meningkat sebesar 28% dibandingkan tahun 2007 yang mencapai 52%.
Tingkat kepercayaan terhadap pemerintah Indonesia merupakan angka yang tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara maju yang tergabung dalam OECD Amerika Serikat 30%, Inggris 31%, Jerman 55%, Prancis 28% maupun negara-negara berkembang non OECD seperti India 73%, Brazil 26%, Afrika Selatan 48%.
Enam peringkat teratas negara-negara tersebut adalah Indonesia, Swiss, India, Luksemburg, Norwegia dan Kanada.
"Jadi 80% adalah cukup tinggi dibandingkan Inggris,
Jerman, Amerika Serikat. Indonesia bahkan mengalahkan Swiss yang memiliki peringkat tidak terkalahkan," ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menambahkan, tingginya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah mencerminkan bahwa pemerintah dapat memberikan layanan kepada masyarakat secara efektif. Selain itu, pembangunan infrastruktur yang mulai dirasakan masyarakat manfaatnya juga mulai terlihat.
"Kita tahu kepercayaan terhadap pemerintah sebuah cerminan bagaimana pemerintah bisa memberikan layanan kepada rakyat secara efektif. Ini jadi cita-cita masyarakat tidak hanya terkait kualitas infrastruktur yang diberikan pemerintah, tapi bagaimana pemerintah bisa memberikan layanan yang berintegritas," kata Sri Mulyani.
Di sisi lain, Sri Mulyani mengakui masih ada sejumlah pekerjaan yang belum selesai dilakukan pemerintah, salah satunya adalah mengurangi kemiskinan hingga ke angka terkecil. PR ini juga dirasakan oleh banyak negara, tidak hanya Indonesia.
"Kita mengurangi kemiskinan tapi kita masih harus menyelesaikan beberapa langkah terakhir hingga taraf 1 digit, dan kita hrus menghapuskan ketidaksetraan, mencegah kesenjangan tidak semakin besar," ujar Sri Mulyani. (dna/dna) Sumber detik.com
Data tersebut dikeluarkan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) dalam publikasinya berjudul Government at a Glance 2017, yang dipublikasikan pada Senin (17/7/2017).
"Baru-baru ini OECD melaporkan Indonesia menurut Gallup, polling Indonesia berada di tingkat pertama kepercayaan publik terhadap pemerintah," kata Sri Mulyani dalam acara Indonesia Infrastructure Finance Forum di Hotel Fairmont Senayan, Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah Indonesia tahun 2016 adalah sebesar 80%, meningkat sebesar 28% dibandingkan tahun 2007 yang mencapai 52%.
Tingkat kepercayaan terhadap pemerintah Indonesia merupakan angka yang tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara maju yang tergabung dalam OECD Amerika Serikat 30%, Inggris 31%, Jerman 55%, Prancis 28% maupun negara-negara berkembang non OECD seperti India 73%, Brazil 26%, Afrika Selatan 48%.
Enam peringkat teratas negara-negara tersebut adalah Indonesia, Swiss, India, Luksemburg, Norwegia dan Kanada.
"Jadi 80% adalah cukup tinggi dibandingkan Inggris,
Jerman, Amerika Serikat. Indonesia bahkan mengalahkan Swiss yang memiliki peringkat tidak terkalahkan," ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menambahkan, tingginya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah mencerminkan bahwa pemerintah dapat memberikan layanan kepada masyarakat secara efektif. Selain itu, pembangunan infrastruktur yang mulai dirasakan masyarakat manfaatnya juga mulai terlihat.
"Kita tahu kepercayaan terhadap pemerintah sebuah cerminan bagaimana pemerintah bisa memberikan layanan kepada rakyat secara efektif. Ini jadi cita-cita masyarakat tidak hanya terkait kualitas infrastruktur yang diberikan pemerintah, tapi bagaimana pemerintah bisa memberikan layanan yang berintegritas," kata Sri Mulyani.
Di sisi lain, Sri Mulyani mengakui masih ada sejumlah pekerjaan yang belum selesai dilakukan pemerintah, salah satunya adalah mengurangi kemiskinan hingga ke angka terkecil. PR ini juga dirasakan oleh banyak negara, tidak hanya Indonesia.
"Kita mengurangi kemiskinan tapi kita masih harus menyelesaikan beberapa langkah terakhir hingga taraf 1 digit, dan kita hrus menghapuskan ketidaksetraan, mencegah kesenjangan tidak semakin besar," ujar Sri Mulyani. (dna/dna) Sumber detik.com